Berdamai Dengan Masa Lalu
“menyembuhkan luka itu butuh
proses, apalagi kalau lukanya di hati. Dia harus berjuang menutupi luka itu
agar tidak merasa sakit, baik di hari ini ataupun kemudian. Jadi, hargai saja
prosesnya” ucapku seraya menghapus air matanya
“aku hanya tidak ingin memiliki
musuh kak…berpapasan dengan ku saja, ia seperti enggan. Semua akun sosmed ku
juga di blokir. Kenapa dia tak mau berdamai?” bantahnya
“dia tidak memusuhimu, dia hanya
ingin berdamai dengan caranya sendiri, jadi hargai saja prosesnya. Jangan
menguak luka lama yang akan membuatnya lebih susah untuk menutup luka itu”
Dia tersenyum memelukku.
Gadis yang hatinya begitu lembut
hingga ia takut orang disekitarnya memusuhi. Pernikahannya, membuat seorang
pria seolah ia merasa tak dimaafkan. Ia hanya merasa bersalah, ia terus
menyalahkan dirinya karena merasa menyakiti oranglain.
“tau gak? Mau bagaimanapun
usaha kita untuk tidak melepaskan, tangan Allah lebih kuasa memisahkan kalau
itu bukan jodoh kita. Begitu juga sebaliknya, mau terpisah ribuan jarak, tangan
Allah yang kuasa mempertemukan. Jadi jangan terus meyalahkan diri, semua sudah menjadi
kuasaNya” aku mengusap air matanya, ia begitu cantik saat tersenyum.
Ah, hidup selalu penuh kejutan
dan misteri. Karena Allah, semua bisa berubah dan tentu Allah tau terbaik bagi
hambaNya.
Untukmu yang merasa menyakiti,
berhentilah menyalahkan diri sendiri. Lebih baik melangkah dengan keteguhan
iman dan berdamai dengan keadaan, bukankah harusnya kau bahagia? Syukuri saja
itu.
Untukmu yang merasa tersakiti,
berhentilah menyimpan marah. Bisa jadi, ini adalah pelajaran berharga untuk
masa depanmu. Saat kau berhasil menyembuhkan lukamu, sapalah ia dengan baik.
Kau juga berhak bahagia dan berdamai.
Everything will be oke :)
Comments
Post a Comment