Teori Uses And Gratification


BAB I
              PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kebutuhan (Uses and Gratification Theory) menggunakan pendekatan dengan fokus “mengapa sekelompok orang memilih untuk menggunakan media tertentu dibandingkan kandungan isi yang ditawarkan”. Pendekatan ini secara kontras membandingkan efek dari media dan bukan ‘apa yang media lakukan pada pemirsanya’ (yang menitik beratkan kepada kehomogenan pemirsa dalam komunikasi masa dan melihat media sebagai jarum hipodermik).
Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kebutuhan pada awalnya muncul ditahun 1940 dan mengalami kemunculan kembali dan penguatan di tahun 1970an dan 1980an. Para teoritis pendukung Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kebutuhan berargumentasi bahwa kebutuhan manusialah yang mempengaruhi bagaimana mereka menggunakan dan merespon saluran media.
Sebagaimana dikutip McQuail telah menunjukkan pengaruh mood seseorang saat memilih media yang akan ia gunakan, pada saat seseorang merasa bosan maka ia akan memilih isi yang lebih menarik dan menegangkan dan pada saat seseorang merasa tertekan ia akan memilih isi yang lebih menenangkan dan ringan. Program TV yang sama bisa jadi berbeda saat harus kepuasan pada kebutuhan yang berbeda untuk individu yang berbeda. Kebutuhan yang berbeda diasosiasikan dengan kepribadian seseorang, tahap-tahap kedewasaannya, latar belakang, dan peranan sosialnya. Sebagai contoh anak-anak secara khusus lebih menyukai untuk  menonton TV untuk mencari informasi dan disaat yang sama lebih mudah dipengaruhi.





BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Teori use (kegunaan) and gratification (kepuasan) pertama kali di kenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz pada tahun 1974 dalam bukunya the uses on mass communications: current perspectives on gratification research, teori ini mengatakan bahwa pengguna media berperan aktif  untuk memilih dan menggunakan media, pengguna media berusaha untuk mendapatkan sumber media yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.
Dalam teori use and gratification menusia mempunya otonom atau wewenang untuk memperlakukan media, blumer dan katz percaya bahwa tidak hanya satu jalan bagi para khalayak menggunakan media. Menurut pendapat teori ini pengguna media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana ia menggunakan media tersebut dan bagaimana media itu akan berdampak pada dirinya sendiri. Kita bisa memahami interaksi orang dengan pemanfaatan media oleh orang itu dan kepuasan yang di perolehnya[1]
.B. PEMBAHASAN
Menurut para pendirinya, Elihu Katz, Jay G.Blumler, dan Michael Gurevitch, uses and gretification meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan (atau keterlibatan pada kegiatan lain) dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain.
Teori uses and gratifications milik Blumer dan Katz ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan  menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik di dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Artinya teori uses and gratifications mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhan.

Teori ini berkebalikan dengan teori peluru. Dalam teori peluru media sangat aktif dan all powerfull, sementara audience berada dipihak yang pasif. Sementara dalam teori uses and gratifications ditkankan bahwa audience aktif untuk menentukan media mana yang harus dipilih untuk memuaskan kebutuhannya. Kalau dalam teori peluru terpaan media akan mengenai audience sebab ia berada di pihak yang pasif, sementara dalam teori uses and gratifications justeru sebaliknya.[2]
Teori ini menekankan pada pendekatan manusiawi dalam melihat media massa. Artinya manusia mempunyai otonom, wewenang untuk memperlakukan media. Menurut pendapat teori ini, konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana (lewat media mana)  mereka menggunakan media dan bagaimana media itu akan berdampak pada dirinya.
C. KRITIK TEORI
Teori use and gratifiction memandang individu sebagai makhluk suprarasional dan sangat selektif. Ini memang mengundang kritik. Akan tetapi, yang jelas dalam model ini perhatian bergeser dari proses pengiriman pesan ke proses penerimaan pesan. Di bandingkan dengan model jarum hipodermis, model use and gratification mempunyai kelebihan dan kekurangannya .
Dari sudut pandang kami mengenai teori  use and gratification, kami sedikit memaparkan tentang kelebihan dan kekurangan dari teori ini.
KELEBIHAN :
1. dapat mengubah audiens yang cenderung pasif menjadi audiens yang aktif dan      selektif.artinya peranan penting manfaat media massa di asumsikan berorientasi pada sasaran.
2. agar dapat mengontrol penggunaan media dalam kehidupan kita
3. dapat memenuhi kebutuhan dan pencapaian tujuan dari fungsi media itu sendiri
4. media bersaing dengan sumber-sumber pemenuhan kebutuhan yang lain
5. pengalihan pelarian dari rutinitas dan masalah  : pelampiasan emosi
6. hubungan personal : manfaat sosial informasi dalam percakapan, pengganti media untuk kepentingan perkawanan.
Selain memiliki beberapa kelebihan, namun teori use and gratification juga memiliki kelemahan yaitu :
1. Stimulus tidak diperhitungkan hanya model proses penerimaan saja
2. Terlalu sempit fokusnya, yaitu pada individu. Pendekatan ini bersandarkan pada konsep-konsep psikologis seperti kebutuhan, mengabaikan struktur sosialmaupun tempat media itu berada dalam struktur tersebut.
3. Seseorang menjadi bergantung terhadap suatu media sehingga tidak dapat berkembang
4. Media sering kali menciptakan kebingungan dan ketika hal yang membingungkan hadir ketergantungan kepada media akan meningkat.
Karena hasil riset dari penilitian teori ini memakai laporan penggunaan media oleh para pemirsanya maka  pada derajat tertentu laporan ini memiliki keterbatasan-keterbatasan. Banyak orang tidak benar-benar tahu alasan mereka memilih media atau saluran tertentu. Contohnya anak-anak hanya tahu mereka menghindari menonton media yang menayangkan perbincangan orang dewasa, atau film yang berbahasa asing karena mereka tidak mengerti, tetapi anak-anak tersebut tidak benar-benar sadar mereka berhenti di media mana.
Banyak penilitian mengatakan bahwa seseorang memilih media tidak ditekankan dalam pemilihan saja. Teori ini menyatakan bahwa penggunaan media didasarkan karena sebuah kebiasaan, ritual, dan tidak benar-benar diseleksi. Contohnya, ketika seorang anak pulang sekolah lalu dia makan siang sembari menyalakan TV.
Teori uses and gratification juga mengesampingkan kemungkinan media juga memberi pengaruh yg tidak disadari terhadap para pemirsanya.






E. DAFTAR PUSTAKA
Nuruddin, (2013) pengantar komunikasi massa, cetakan V , Jakarta,  PT rajagrafindo persada.
Rakhmat, jalaluddin, ( 2011) Psikologi komunikasi, cetakan 27, Bandung PT Remaja Rosdakarya.



[1]Nurdin,M.si kata pengantar Dr.Dedy Nur Hidayat,Msi Pengantar komunikasi massa hal.
[2] Drs. Jalaluddin Rakhmat, M.sc. psikologi komunikasi hal.203

Comments

Popular posts from this blog

Cara Menjaga Konsentrasi Dalam Menghafal Al-Qur’an

MADURA, I AM IN LOVE: MADURA DI MASA DEPAN