Aku, yang hilang dari titik fokusmu!
Ada
yang berbeda Ketika waktu tak lagi memberi ruang kepada kita untuk bertemu.
Mungkin Karena langkah kaki kita yang telah berbeda pijakan. Tapi tak apa,
Bukankah dunia kita masih sama? Aku yakin, Allah punya sejuta cara untuk
mempertemukan kita, jika kita memang di takdirkan untuk bertemu.
Aku
masih ingat, dulu untuk pertama kalinya mata kita bertemu, aku yakin itu
tidaklah sebuah kebetulan. Sesaat, aku hanya tersenyum simpul tanpa kata. Kamu
pun membalas, lalu menundukkan kepala sebagai sikap dari tanda menyapaku. Itu
saja! Tidak ada yang spesial dari pertemuan tersebut. Hanya saja, hari kita
menjadi menyenangkan dan aku pun bertanya akan banyak hal. Pertanyaan sederhana
“ benarkah
aku titik fokusmu?”
Kita
memang bukan siapa-siapa, diantara kita tidak pernah ada moment indah apalagi
pembicaraan spesial. Kita hanyalah sebagai dua orang yang selalu tertawa riang
tanpa kata bosan, karena kita sama sama tau bahwa sejatinya, perasaan tak perlu
di umbar dengan kata. Cukup hati, dan allah yang mendengar.
Kamu
benar, “pertemuan tidak ada yang kebetulan. Semua sudah menjadi scenario Allah Kamu, aku bahkan siapapun tidak pernah bisa
mendikte takdir Allah. Maka berhentilah, Berhentilah untuk selalu bertanya.
Karena pada waktunya, jodoh terbaik sudah Allah persiapkan. Cukup kebaikan yang
menyertai langkah kita, maka yang terbaik juga akan dekat.”
Saat
itu, aku tau…titik fokusmu bukan lagi atas namaku. Fokus itu terletak pada
kebaikan langkah kita, karenya itulah mengapa kita harus selalu meningkatkan
kualiatas iman kita. Tidak ada yang perlu dirisaukan, karena kebaikan akan
selalu berbalas dengan kebaikan.
Terimakasih
sudah menghapusku dari titik fokusmu! Aku mengerti, bahwa hari yang
menyenangkan itu sudah seharusnya menjadi cerita lama. Fokus kita sudah
berbeda, langkah kaki kita mulai jauh dalam pijakan. Logikanya, pertemuan tidak
akan kembali ada. Tapi jika allah mau, semesta akan berpihak pada kita.
Tunggu
saja, dimanakah langkah kita akan berjumpa?
*Tulisan diatas bukanlah nyata kisah dari penulis
hanya terinspirasi dari cerita salah satu sahabat :)
Kemudian biarkan takdir yang mempertemukan ^^
ReplyDeleteSelagi menunggu takdir...kitalah yang harus memantaskan diri
Delete