Karena Adindamu t'kan Tertukar
Lalu apa yang kau lakukan atas perasaanmu? Apa kau diam
saja karna kau tau bahwa wanita itu belum halal untuk kau dekati hatinya? Mulia
sekali hatimu, sementara disana juga ada seorang wanita yang terus memantaskan
dirinya untukmu hingga nantinya Allah sendiri yang mempertemukan kalian dalam
sebuah pintu pernikahan.
Atau justru sebaliknya, kau ingin menjauh dari sebuah
perasaan itu karena kau merasa tidak pantas untuk bersanding dengannya. Kau
berpikir bahwa wanita yang kau sukai itu memiliki kelebihan diatas segalanya,
dan itu membuatmu merasa kecil untuk berterus terang tentang perasaanmu. Kau
selalu membandingkan kelebihanmu dan kelebihannya, hingga waktu terus berjalan
dan kau masih diam menutup rapat rahasia hatimu.
Pada akhirnya selalu ada kalimat seperti ini “ah, dia mana mau sama aku. Sudah jelas dia
lebih cerdas, ilmu ku kalah jauh sama dia” atau seperti ini “aku mencintainya, tapi aku bukan laki laki
sholeh yang pantas untuk dia” bahkan ketika memang sudah pasrah kau akan
berkata “sudahlah! semoga wanita itu mendapatkan yang lebih
baik dari aku”
Hey pria! Kau tidak salah karena mencintainya, tapi kau
salah ketika kau merasa kalah dan tidak percaya diri. Bukankah kita tidak bisa
mendikte Allah tentang sebuah takdir. Kenapa memilih untuk berlama lama diam
dan menyerah, apa kau ingin menyuruh wanita itu untuk menurunkan sedikit atas
kemampuannya agar kau tidak terlihat kecil di depannya? Atau kau akan menyuruh
wanita itu diam saja agar kau merasa pantas menjadi imamnya kelak?
Tidakkah kau menyadari, bahwa wanita itu sedang berusaha
untuk menjadi yang terbaik, wanita itu sedang ingin meningkatkan kualitas
keimanannya untuk menjemput sebuah kebahagiaan dari Allah. Maka, bukankah kau
juga harus bergerak untuk melangkah menuju sebuah ikhtiar. Harusnya kau tidak
perlu merasa kalah, tetapi sempurnakan ikhtiarmu untuk menuju kebahagiaan.
Menjadi pria yang pribadinya sholih, meningkatkan kualitas keimanan dalam
beribadah padaNya, hingga Allah sendiri yang akan menunjukkan keajaiban bahwa
kau cukup layak untuk bersanding dengan wanita sholihah yang kau cintai. Lewat
doa dalam sujudmu, Percayalah! Adindamu tak kan pernah tertukar.
Wahai pria yang lembut hatinya! Tataplah dirimu sendiri,
kelak kau akan menjadi pemimpin keluarga, menjadi panutan anak anakmu. Maka,
apa jadinya jika saat ini saja kau belum bisa percaya diri dan merasa tidak
pantas untuk bersanding dengan wanita yang kau cintai? Kau memiliki waktu untuk
terus berusaha dan berdoa. Allah tidak pernah tuli dengan doa hambanya, maka
teruslah berusaha menjadi yang terbaik untuk adindamu.
Wahai pria yang terus berjuang dan tak pernah putus asa! Jauh
di sebrang sana, ada wanita yang akan membukakan pintu atas kedatanganmu,
wanita yang akan menyambutmu dengan senyum manisnya, dan juga mendoakanmu dalam
tiap sujudnya.
Maka, jangan pernah putus asa untuk berusaha menjadi pria
yang lebih baik, jangan lelah untuk berlari dan tolong berhenti untuk merasa
tidak pantas. Kalian akan saling menemukan dan merangakai cerita cinta dalam
kehidupan. Jadi, jangan berhenti saat terjatuh Karena adindamu sudah menyiapkan
tangan untuk membangkitkanmu.
Wahai pria yang baik hatinya, pada akhirnya saat kau di
pertemukan dengan wanita yang juga tak kalah hebat dengan kalian, kau akan
merasa terobati. Lelahmu akan menjadi senyuman termanis di hadapan adindamu. karena
kau lah pria yang di nanti kehadirannya selama ini. Pria yang terus berjuang
untuk memantaskan diri.
Karena adindamu tak kan pernah tertukar, jadi bersabarlah
atas waktu yang Allah tentukan. Sampai kau bertemu dengan adindamu, maka jangan
berhenti untuk terus mensholihkan diri, dan menjadi pribadi mulia.
Semoga ALLAH selalu menjaga hatimu dan hatinya.
@liakauline
1 Sept 2015
dalam ruang rindu, dan menunggu.
Comments
Post a Comment