Senyum Perpisahan



Aku menatap langit dari jendela kamar, sudah dua jam hujan itu tak kunjung henti, belum lagi disertai angin yang sangat tidak bersahabat. Ah! Semua terlihat berantakan. Ku lihat kalender mungilku, sekarang 19 july, tepat sekali. Dua tahun yang lalu, hujan menjadi saksi atas perpisahan ku dengannya. Aku tersenyum,  ingatanku cukup kuat untuk tidak melupakannya, memoryku menguak semuanya.
###
“selamat ulang tahun sayang…” aku menyodorkan kotak kecil berwarna biru
Dia hanya tersenyum manis menatapku, kotak itu ia masukkan dalam tasnya.
“loh, kok ga dibuka?” aku mengernyitkan dahi
“aku tau, pasti isinya bagus banget, kamu kan selalu bisa bikin yang istimewa. Makasih ya rina” ia masih menatapku tenang.
Aku mendengus kesal, sudah hampir sebulan ia bertingkah seperti ini, diam tanpa sebab, tak banyak berbicara jika itu tidak penting,bahkan memanggilku sayang saja sudah tidak pernah.
“kamu kenapa sich alif? Kamu sekarang berubah, aku bikin kado itu dengan tangan aku sendiri,tapi kamu malah kayak gini”
Ia tak lagi melihatku, matanya memandang langit yang nampaknya berubah gelap
“rina…langit nya udah gelap, kita pulang yuk”
Kerudung biruku terhempas angin, setitik, dua titik, aku merasa air langit itu jatuh, bahkan air mataku ikut menetes
“alif…lihat aku! Sekarang kamu jelasin kenapa kamu kayak gini? kamu udah ga nyaman sama aku?”
“rin… Kita harus biasa aja, aku ga ingin kamu terikat dengan aku. Aku percaya sama perasaan kamu, tapi apa kamu yakin dengan jalan seperti ini kita bisa bersatu selamanya? “
“trus apa mau kamu? Kenapa sekarang kamu berubah kayak gini, kenapa ga dari dulu sebelum perasaan aku sudah sejauh ini”
Langit semakin gelap dengan hembusan angin yang kencang
“kamu harus ngerti rin….aku kayak gini untuk kebaikan kita berdua. Kamu itu wanita baik, muslimah. Aku gamau kamu salah jalan dan akhirnya kita berdua tersesat. Kamu tau? aku pernah pacaran selama 6 tahun, tapi itu ga menjamin hubungan bisa langgeng. Aku Cuma pengen kita berdua focus pada tujuan kita, kita harus sama-sama mendekatkan diri padaNya, maka nantinya Allah yang akan mendekatkan kita. rin..aku ingin suatu saat kita bertemu dengan keadaan yang lebih baik dari sekarang”
Aku semakin terisak, terdengar petir menyambar
“tapi ini sulit banget alif….”
“rina, kamu pikir aku mudah?” ia mengusap wajahnya
“aku juga sulit rin…tapi inilah tantangannya, aku lihat hubungan kita ini ga sehat. Aku ambil keputusan ini untuk kebaikan kita berdua. Yakinlah! Suatu saat kita akan di pertemukan”
Aku mengangguk, mengusap air mataku “doakan aku alif, semoga Allah meluruskan jalan pikiranku, menetapkan hatiku dan memudahkan aku dalam melangkah ke jalan yang lebih baik, aku menghargai keputusan mu”
Hujan mulai deras, alif tersenyum. Rambutnya tidak terlihat rapi di hempas angin
“makasih kalo kamu bisa ngerti, aku Cuma gamau rin gara-gara kelakuan kita, Allah tidak ridha.”
Aku menatap alif yang terakhir kalinya, hujan membasahi bumi ini. air mataku samar terlihat karna turunnya hujan. Aku pergi meninggalkan alif.
“trimakasih alif, aku selalu menunggu”
###
“rina…kenapa melamun ngeliatin hujan? Kamu sakit?” mama menghampiriku, memegang dahiku. Sesegera mungkin ku usap air mata dan tersenyum pada mama
“ngak ma..gapapa kok”
“inget alif lagi? Sudah dong…kamu itu sudah 25 tahun, sudah sarjana, jadi penulis, pinter lagi. Masih banyak cowok yang lebih baik dari alif”
Aku diam tersenyum pahit
“3 hari lagi ada temen ayah yang mau kesini, anak nya baru datang dari australi. Coba kamu ngobrol-ngobrol sama dia. Jangan alif aja yang di tunggu. “
“terserah mama aja lah, rina ngantuk ma, mau istirahat dulu ya”aku berusaha tersenyum
Mama beranjak dari kamar ku, membuka pintu kamar
“tenangin pikiranmu. Oya, nama nya angga. Sholeh, sudah mapan pula. besok lusa kamu coba ketemu dia ya” mama menutup pintu kamarku.
Hatiku sakit, mendengar nama laki-laki lain pilihan mama dan ayah, membuatku tak bisa memiliki pilihan lain. Aku membuka laptop. Mencari cari folder yang berisi kenangan aku dan alif semasa kuliah. Aku benar-benar merindukannya. Sudah dua tahun setelah kelulusan, kita tidak ada kontak.aku tidak tau dimana dia, apakah dia sudah menikah, atau bahkan sudah melupakan aku, tapi kenapa perasaan aku tidak bisa berubah? Aku memutar video yang pernah ia buatkan sebagai hadiah ulang tahunku yang ke 21. Video berisi foto-foto kita selama dua tahun kedekatan kami. Hanya ini obat yang aku punya ketika rindu itu datang. Ia benar-benar hilang! Bahkan ketika reuni ia tidak pernah hadir. Aku merasa seperti akan gila. Tiba-tiba aku teringat pesan terakhir alif saat kami berfoto bersama setelah wisuda.
“rina…kalau rindu itu datang, maka menulislah! Karna aku selalu setia membaca setiap bait dari tulisan kamu”
Ya tuhan….kenapa aku bisa lupa, aku memang selalu disibukkan dengan menulis, tapi semenjak Alif menghilang, aku tidak pernah lagi mengisi blog aku tentang dia. Tanpa pikir panjang aku membuka blog, aku menulis surat untuknya, karna ini satu satunya jalan agar dia tau keadaan ku saat ini. aku tau…dulu ia selalu menjadi pembaca setia blog aku


Dear : sahabat yang entah dimana
Rasa-rasanya aku sudah memupuk rindu terlalu lama, aku bahkan sudah mencari obat untuk mengobatinya. Ah! Ternyata susah sekali mencari obat penawar rindu. Apa kabar kamu? Sekarang aku sudah menjadi penulis untuk majalah remaja, aku juga di tugaskan menjadi konsultan remaja, luar biasa! Kau tau? Rata-rata masalah mereka tentang cinta. Dan sepertinya sekarang aku yang terkena virus, aku yang memerlukan konsultan untuk masalah ku ini. hehe, oh ya…dulu, kau sangat menyukai anak-anak. Sekarang bagaimana? Disini aku memiliki 30 anak berkebutuhan khusus yang selalu menemani hariku, dan sepertinya kau juga harus melihat mereka J kadang aku berpikir kalau aku sudah pantas menjadi seorang ibu, yah! Mungkin inilah waktunya. 3 hari lagi akan datang seorang laki-laki pilihan ayah dan mama. Jika kedepannya kami memiliki rencana untuk menikah, maka kau harus melihatku di pelaminan. Ini kabarku, bagaimana dengan kamu?
Aku mempublish post aku di blog, tidak peduli siapapun yang akan membacanya, aku benar-benar ingin melihatnya, aku ingin dia tau bahwa aku tidak kuat lagi menunggu nya. air mataku ruah.
###
22 July, hari ini laki-laki itu akan datang. Aku sudah ikhlas, semoga pertemuan kami nantinya dapat membuat aku tidak kembali mengharapkan lelaki yang entah dimana, tapi aku merasa takut, ah tidak! Bukankah ini masih tahap perkenalan. Kedua keluarga kami hanya ingin mengenal lebih dalam. Aku sudah siap dengan gamis ungu dan pashmina putih.
“rina…mereka sudah datang. Ayo keluar” mama mengetuk pintu dari luar
“ya ma…rina turun” jawabku dari dalam
Aku bergegas pergi menuju ruang keluarga, dari kejauhan aku melihat sosok pria berjaz hitam dengan kacamatanya. Seperti tak asing lagi. Ya tuhan…itu dana teman satu jurusan aku. Kenapa dia? Bukankah dia sahabat dekat Alif?aku memtanug penuh Tanya
“selamat pagi rina…sudah lama tidak bertemu” ia menyapaku
“kata mama namanya angga, kenapa ini dana? Dia temen kampus rina ma”
“nama dia kan angga dana, mama udah lama kenal sama dia, ayo duduk kita ngobrol-ngobrol” ucap mama
Aku meminta izin untuk berbicara berdua dengan angga di taman belakang. Angga mengagguk setuju.
“kenapa kamu seperti ini dan…?oh maaf maksud aku angga. Kamu tau kan bagaimana aku dan Alif?”
”rin, sudahlah. Itu masa lalu. Apa kamu mau terus-terusan nunggu laki-laki ga jelas itu. Aku juga sudah lama menyimpan perasaan ini. aku menahan selama bertahun-tahun. Aku berusaha untuk tidak melihat pada yang lain,Cuma kamu rina”
Aku memalingkan muka, pikiranku berkecamuk. Aku tidak ingin salah dalam mengambil keputusan.
“aku butuh waktu, karena aku juga bertahun tahun mempertahankan perasaanku, butuh waktu untuk bisa mengubah rasa ini pada sahabat dari orang yang aku cintai”
Angga pergi begitu saja, meninggalkan aku, tanpa kata.
###
Seminggu sudah berlalu, bahkan mama dan ayah sudah menyerahkan semua keputusan di tanganku. Tapi kenapa hati ini belum bisa menjawab? Aku sudah shalat istikhoroh, aku sudah memohon, tapi mengapa keyakinan ini belum tertaut pada nama laki-laki itu” angga dana”
Ya allah…mudahkan aku.
Tiba-tiba hp aku berbunyi,ada pesan masuk, perlahan aku membuka
“assalamualaikum rina. Maafkan aku jika sudak membuat pikiranmu kacau seminggu ini. entah jalan apa yang kau pilih semoga Allah memudahkan. Aku percaya bahwa allah telah mengatur semuanya, sama seperti jalanku saat ini. aku harus kembali berangkat ke australi mengambil beasiswa S3 aku. Jangan ragukan hatimu. Esok sahabatku akan datang melamarmu, semoga bahagia,”
Aku semakin tidak mengerti jalan cerita ini, angga akan ke australi, dan sahabatnya melamar aku. Siapa? Apakah itu Alif yang di maksud angga?
###
Allah, begitu indah jalan ceritamu, engakau mempertemukan kami sebagai teman selama 4 tahun, memisahkan kami selama dua tahun, dan menyatukan kami untuk selamanya dalam membangun bahtera keluarga. nikmat yang tak terperi. Selama ini ternyata Alif melanjutkan study nya di Al-azhar kairo, sembari menghafalkan al-quran dan Alhamdulillah ia menyelasaikannya. Ia berniat mengabarkan ku akan kepulangannya ke Indonesia, namun niatnya urung ketika membaca tulisan aku di blog. Angga menceritakan semua yang terjadi disini, angga yang menceritakan tentang keadaanku selama ini,dan angga yang rela mengorbankan perasaannya.
“rina, kau ingat tanggal 19 july tahun itu?
Aku tersenyum sambil memeluknya “yakinlah, bahwa suatu saat kita akan di pertemukan, itu kan yang kamu bilang”
“dan ini kejutan Allah atas doa-doa kita” sambil mencium keningku
“kamu tau, bagaimana sulitnya aku melalui semua ini? aku kesepian,aku bertanya-tanya dimana kamu”
Matanya masih teduh menatapku “kamu tau, betapa menyakitkan nya mendengar kamu akan di lamar oleh laki-laki lain, aku merasa akan kehilangan semua semangatku”
“tapi sekarang semua sudah selesai, kita akan bersama-sama membangun mimpi kita sayang…” ia menghapus air mataku, tersenyum manis sekali. Aku benar-benar bersyukur
Trimakasih Allah…aku tak pernah menyesali perpisahan itu, karna akhirnya aku dapat kembali tersenyum semanis kejutan yang kau tumpahkan pada kehidupanku.


Comments

  1. Good story... ^^b
    Mau diAminin skalian??? :-D

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih uda nyempetin baca,hehe
      mau di aminin ke siapa? itu hanya rekayasa belaka :D

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Teori Uses And Gratification

Cara Menjaga Konsentrasi Dalam Menghafal Al-Qur’an

MADURA, I AM IN LOVE: MADURA DI MASA DEPAN