Nasehat Mereka Untukku



Sebenernya tulisan ini tidak seharusnya aku taruh di blog, tapi biarlah! Sekali-kali aku ingin mengadu lewat tulisan. Menceritakan bahwa seorang lia belum sempurna menjadi sosok yang pandai memotivasi, seorang lia juga pernah terjatuh dalam jurang kepedihan, di temani rasa takut dan kecewa. Tapi seorang lia selalu bersyukur. Karena di balik semua kepedihan itu selalu ada senyum ikhlas dari orang-orang terhebat di sekitar nya. sahabat yang tak pernah bisa di bandingkan dengan milyaran uang. Menasehati,menyemangati dan tak henti menemani dalam balutan tawa dan luka.

Aduh aduh….kok rasanya mellow banget kata-kata di atas yah? Atau aku terlalu lebay nulisnya?hehe
Sebenernya aku baik-baik aja. Kalo bahasa sekarang sich katanya “aku rapopo”. Cuma kemarin ada sedikit badai di hadapan ku. Haha,tapi untungnya sebelum badai datang aku sudah mempunyai sedikit persiapan. Yah! Persiapan untuk lebih menguatkan hati. Dan yang lebih menyenangkan, aku jadi lebih bersyukur. Karna lewat badai itu, aku menemukan banyak kekuatan. Kekuatan lewat kata-kata. Kata yang membuat aku lebih tegar, kata yang membuat aku lebih hidup dan kata yang membuatku tetap bisa tersenyum manis. Maka dari itu, aku tidak pernah ingin menghapus sebuah kata yang sudah memberikan energy baru ketika aku merasa rapuh. Aku bersyukur memiliki mereka, yang tak pernah lelah menasehati dan mendukung aku.

Aku pun begitu, ingin sekali membalas semua nasehat-nasehat mereka. Mengucapkan terimakasih, atau menunjukkan bahwa aku sudah merasa baik. Tapi sepertinya kemarin aku lebih ingin memilih diam.

Lalu, boleh aku membalasnya disini? Karena yang ku tau. Tulisan ini lebih abadi, dari pada aku harus membalasnya lewat sms yang mungkin kalian tidak sengaja nanti akan menghapusnya, atau membalas di hadapan kalian langsung yang aku terlalu takut kalian melupakan bahwa betapa berharganya kata-kata kalian buat aku.



Ahmat : Allah pasti memilihkan jalan yang lebih baik
 
Lia : trimakasih ahmat, trimakasih karna lewat kalimatmu, aku berusaha untuk selalu berhusnudzhon atas semua keputusanNya. Ini pilihan Allah, maka haruskah aku tidak menerimanya? Semoga allah juga memilihkan jalan yang terbaik untuk mu =)

Te iim : Tentu, lia akan memilih bersabar dan mendapatkan pelajaran terbaik dari semua ini. Itulah hebatnya seorang mukmin

Lia : amin, trimakasih teteh ku. Doakan selalu adikmu ini 

Arin:  Liaa sabar yaaa. Semua posisi sudah allah tentukan. Allah pasti kasih jalan kok. Tenang aja

Lia : ia arin, trimakasih atas nasehatmu yang selalu mendamaikan hati

Hasbi : Sesekali kamu harus bisa menerima kegagalan,dan bisa belajar dari kegagalan 

Lia : ia hasbi, trimakasih sudah banyak membantu dan mendukung.

Izal : sabar ya, mungkin di ujian yang lain bisa lulus

Lia : hehe, iya mas joe. Makasih….kalo ujian jadi pegawai burjo, pasti lulus kayaknya.hehe

Rifni : Gapapa ya =) allah kan yang tau baik buruknya kehidupan kita, jadi tawakkal pilihannya li. Untuk sekarang menangislah agar terbebas dari cobaan terus shalat..nulis deh =). Pasti ada hikmah li..nanti. 

Lia : ia rifni, aku sudah menerimanya dengan segala kerendahan hati. Trimakasih selalu menjadi sahabat yang tak henti menguatkan hatiku. Ini baru bisa nulis sekarang.hehe

Itu nasehat mereka untukku, buat aku mereka punya nilai lebih dari sekedar sahabat. Merasa memiliki keluarga baru bersama orang-orang hebat seperti mereka.
Trimakasih kawan, aku mencintai kalian =)

Comments

Popular posts from this blog

Teori Uses And Gratification

Cara Menjaga Konsentrasi Dalam Menghafal Al-Qur’an

MADURA, I AM IN LOVE: MADURA DI MASA DEPAN