The Great Spirit
SPIRIT AGAR TIDAK MUDAH SAKIT
Kita tidak akan mersakan
sakit ketika kita focus untuk memberikan manfaat kepada orang lain. Namun ketika kita memikirkan diri kita
sendiri, bersiap-siaplah kita akan lebih banyak merasakan sakit dari pada
senang dan bahagia.
sudah
bisa mencerna kata-kata diatas? Bagaimana sich the great spirit yang
sesungguhnya?
Mari bercermin dari kisah seorang ibu. Seorang ibu rumah
tangga yang memiliki spirit yang luar biasa sekali.
Suatu hari, ibu ini baru saja pulang dari pasar, namun ketika
sampai di depan rumahnya, dia melihat pemandangan memilukan. Rumah yang ia
tinggalkan terbakar! Tiba-tiba dia teringat. Anaknya yang baru berumur tujuh
bulan berada dalam rumah itu.
Bergegas sang ibu berlari secepat-cepatnya. Belanjaan di tangannya
ia lempar begitu saja. Sang ibu menerobos kobaran api yang makin membesar demi
menyelamatkan bayinya. Ia terluka, berdarah-darah. Api membakar tubuhnya. Kepalanya
pening. Tertimpa genting dan reruntuhan puing. Tapi ia tak peduli demi sang
buah hati. Sakit tak ia rasakan. Ia terus menerobos mencari-cari. Akhirnya dia
mendapatkan sang bayi terkapar dalam luka bakar.
Segera ibu menggendong bayinya, tertatih-tatih. Menerobos keluar
dari api yang berkobar. Ia membelai sang
anak dan bergegas mencari pertolongan ke rumah sakit terdekat.
sang ibu membuatnya tak secuil pun merasakan pedihnya sakit
dan luka. Focus pada buah hatinya. “anakku…anakku” itulah yang ada dalam benaknya. Seluruh potensi, kekuatan
dan daya upaya pun tertuju padanya.
Ketika sang ibu dirawat di rumah sakit, barulah ia merasakan sakit.
Dia baru sadar ternyata tubuhnya penuh luka bakar. Kapan sang ibu merasa sakit?
Bukan ! bukan ketika ia menerobos kobaran api, bersentuhan dengan panasnya api
atau ditimpa reruntuhan puing rumahnya. Dia baru merasakan sakit ketika sang
anak dalam perawatan rumah sakit. Saat tanggung jawab perawatan dialihkan kepada
pihak rumah sakit dan sang ibu kesepian.
Saat memikirkan dirinya sendiri, tubuhnya yang penuh luka, kaki dan
tangannya penuh darah, pedih nya mulai terasa. Sakit yang dari tadi tertahan
muncul tiba-tiba ketika ia mulai memikirkan, dalam kesendirian.
Jadi itulah sahabatku!
Kita
tidak akan merasakan sakit ketika kita focus untuk memberikan manfaat kepada
orang lain. Namun ketika kita memikirkan
diri kita sendiri, bersiap-siaplah kita akan lebih banyak merasakan sakit dari
pada senang dan bahagia.
Mari,
untuk tidak lelah membantu siapapun disekitar kita. segera maju seperti spirit
seorang ibu
Comments
Post a Comment