NIKAH BUKAN BEDA AGAMA



Di Indonesia sebenarnya boleh nggak sih nikah beda agama? Hmm, kalo liat faktanya kayaknya boleh-boleh saja. Sebelumnya saya sudah mencari undang-undang tentang hal tersebut, tapi tak berhasil menemukannya. Kalau kata undang-undang sih, yang penting pasangan tersebut sama-sama mau nikah. Ada kesepakatan antara kedua belah pihak. Itu undang-undang ynag saya temukan. Nggak disebutin kalau yang beda agama.
 
Artis-artis tuh juga banyak yang kayak gitu. Suaminya Islam, Istrinya Kristen. Actually, It’s permitted or not? Kalau dalam Islam jelas nggak boleh. Ada dalilnya. Dalam surat Al-Baqarah ayat 221


"Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu"  

Gitu tuh, dalam agama Kristen juga nggak boleh lho, liat (II Korintus 6: 14-18). Nah lho? Makanya cari yang seiman aja. Oke?


Eits, katanya nikah bukan beda agama, terus? Ember. Emang bener. Saya memang bukan mau membahas tentang nikah beda agama, tapi hal yang deket dengan kita. Nikah bukan beda agama. What I wanna tell you is ‘Nikah beda harakah’


Harakah? Temennya kasrah sama dhommah itu ya?

Itu sih orang Indonesia bilangnya ‘harakat.’ Beda-lah..

Tau kan sebuah kelompok yang namanya ‘PERSIS,’ ‘Muhammadiyah’ sampai yang bernama ‘Salafi.’ Itu tuh harakah. Harakah artinya pergerakan. Jadi zaman sekarang banyak tuh harakah-harakah yang bertebaran di Indonesia. Mulai yang mewajibkan jama’ahnya begini-begitu sampai yang sesat seperti JIL (Islam Liberal). Kalau saya jadi orang tua, gue juga kaga mau anak saya nikah sama anggota JIL. Ups!


Jadi ceritanya, ada pasangan yang beda harakah mau maju ke pelaminan. Katakanlah Akhwatnya dari gerakan A dan Ikhwannya dari gerakan B. Sudah siap nih mereka berdua buat nikah cuma masalahnya… ya itu tadi. Mereka berasal dari harakah yang berbeda. So what’s the matter gitu lho?


Sebenarnya Islam itu satu kan? Agama yang dibawa sama Nabi Muhammad ya Islam. Kok bisa banyak gerakan gitu? 

Beda kepala beda isi. Beda otak, beda cara mencernanya. Ya iyalah zaman sekarang sudah hampir kiamat. Sudah jauh sekali dengan zaman Nabi Muhammad. Kalau dulu kan Nabi langsung yang ngajarin umat Islam, sekarang sudah terlalu banyak pakar kali yah. 

The most important that, pegangan utama orang Islam itu Al-Qur’an sama hadits. Sudah! Itu pegangan utama kita. Karena dasar Islam autentik tertulis. Dalam qur’an dan hadits.


Ups! Back to the laptop!




Jadi gimana nih? Aku sudah kepengen banget nikah…

It’s okay guys. Dalam Islam tuh nggak larangan-larangan ekstrem seperti itu. Kalau mau sih katanya Nabi, ini kriteria utama:


"Perempuan itu dinikahi karena empat faktor, yaitu agama, martabat, harta, dan kecantikannya. Pilihlah perempuan yang baik agamanya. Jika tidak, niscaya engkau akan menjadi orang yang merugi."
(HR. Bukhari dan Muslim).

Itu juga berlaku bagi yang ikhwan lho. Tuh kan nggak ada larangan macam tu... yang penting si do’i sholeh. Itu sudah cukup. Agama mas bro yang utama!! Then tell your parents..

Ibnu Uyainah berkata, "Siapa yang menikah karena menginginkan kehormatan, maka dia akan hina. Siapa yang menikah karena cari harta, maka dia akan menjadi miskin. Namun siapa yang menikah karena agamanya, maka akan Allah kumpulkan untuknya harta dan kehormatan di samping agama."

Cuma, gimana ngomongnya sama orang tua?

Nah lho, ada benturan lagi ya...  Begini sobat. Pertama sebelum melangkah berbicara pada orangtua, satukan visi dan misi dulu. Satukan perbedaan dengan dalil Al-Qur’an dan hadits-hadits yang shahih. Gimana komitmen kalian kelak setelah menikah mengenai perbedaan tersebut. Buatlah jembatan penghubung di antara perbedaan itu. Orang tua juga nggak mau kan liat kalian nanti pas nikah ribut gegara ‘something different’ dari kedua harakah masing-masing. Make sure, that two of you can hold your commitment.

Yakinkan orang tua si dia orang sholeh. If you are man, maybe you can tell your parents, “Dia sholehah, Ayah. Jilbabnya aja sudah menutupi dada. Persis yang disuruh Allah dalam Al-Qur’an.” Yang akhwat mungkin bisa ngomong “Dia sholeh, Umi. Sholatnya aja nggak bolong-bolong. Yang suka adzan di kampus juga dia. Dia hafal 30 juz lho Umi,” Sayah juga mau nih yang begini :D hus! Kelarin kuliah dulu hehe.. Ya, begitu! Yakinkan orang tua kedua belah pihak. Pas ngasi tau mereka, tambahin hadits ini

“Jika datang kepada kalian lelaki yang baik agamanya (untuk melamar), maka nikahkanlah ia. Jika kalian tidak melakukannya, niscaya akan terjadi fitnah dan kerusakan besar di muka bumi”
(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah)

“Dia Insya Allah sholehah, Bunda. Nanti kalo ditolak takut jadi fitnah juga. Nanda sudah istikharah sampai 10 kali. Akhwat ini yang suka muncul. Bismillah Bunda. Boleh ya?” Ini mau minta nikah ato mau mau minta beliin permen :D just kidding guys .:peace:.

Istikharah juga penting. Istikharah dulu. Tanya sama Allah. Allah stuju nggak? Kalau sudah, baru deh mulai kasi tau orang tuanya.

Atau mungkin ada orang tua yang nggak mau dinikahin sama antum takut ‘diculik’

“Kaga mau ah nikahin anak gue ame elu. Dia kalo di sini suka ngisi kajian Ibu-ibu. Suka ngajakin remaja-remaja kampung buat diskusi Islam. Tar nikah ame Elu cuma dikurung. Disuruh jagain rumah trus kaga boleh ke mane-mane,” ini ceritanya, si calon mertuanya orang Betawi :D

Itu dia, as I told you before. Yakinin mereka dulu. Nggak cuma orang tua, tapi calon mertua juga.


Pada intinya nikah beda harakah itu sah-sah saja. Harakah bukan penghalang kamu untuk bersatu dalam ikatan pernikahan. Nggak ada dalil yang melarang. Dan lagi segeralah kalian menikah. Insya Allah, nanti Allah permudah. Ganbatte kudasai! Saya tunggu undangannya kawan :*


“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya”
(Al-Baqarah:286) 

PS: Itu gambar nggak ada hubungannya sama nikah beda Harakah. Cuma saya lagi suka saja masang foto Oki pas lagi nikah. ^_^

Comments

Popular posts from this blog

Teori Uses And Gratification

Cara Menjaga Konsentrasi Dalam Menghafal Al-Qur’an

MADURA, I AM IN LOVE: MADURA DI MASA DEPAN