Antara Cinta, Duka, dan Lara
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan
(saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?
Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
(Al Ankabut 2-3)
Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
(Al Ankabut 2-3)
lantunan ayat yang tak sengaja kubaca
maknanya, membuat ku ingin menuliskan sebuah kisah di hari lalu.
fenomena 13 desember kemarin meninggalkan
air mata yang tak kunjung henti. mungkin aku terlalu congkak? atau mungkin aku
yang kurang bersyukur? ah! yang jelas, setelah aku terjatuh dari sebuah jurang
masalah, itu semakin membuat aku husnudzon terhadap Allah. semakin berusaha
membuat diri ini lebih dekat pada peraduanNya.
guys...kalian pernah punya masalah?
a big problem yang membuat kalian sampe
putus asa? sampe ngerasa pengen mengakhiri hidup? atau bahkan merasa Allah gak
sayang sama kalian?
AKU PERNAH !!!
harapan ku di awal desember kemarin, ini
harus jadi bulan yang paling bersejarah, dan bulan desember harus menjadi bulan
ceria ku, But....i dont think so
setelah ngeliat IP yang drastis naik,
berhasil dapet piala di kampus dan kue ultah dari sahabat tercinta, aku rasa
desember ku emang berasa paling indah. dan mungkin disitulah Allah menyadarkan
aku. Allah memberikan apa yang aku minta selama ini, Allah udah baik banget
sama aku. tapi mungkin aku yang kurang berterimakasih sama Allah.
"131213" kata orang....angka 13
itu sial, keramat, angka bangsal. tapi aku mencoba menepis omongan omongan itu,
walaupun dalem hati juga ada syetan kecil yang ngomong "wah lia,,jangan
jangan kamu udah jadi korban angka 13"
ah! ngak kok, aku yakin semua sudah diatur
oleh Allah, Allah menciptakan hati seseorang yang begitu lembut dan disitulah hati
itu berperan. dengan mudah mempercayai seseorang yang baru terlihat casing
luarnya saja. Meminjamkan apa saja yang ia miliki asal niatnya membantu
seseorang, dan itulah kelemahan seorang LIA.
Aku harus merelakan barang yang sudah 4
tahun aku jaga, kehilangan file kuliah aku, foto foto kenangan, dan sejarah
kehidupan yang sudah kutulis sekian lembar. Kau tau? Aku begitu membenci ini
semua.
" selama ini kan lia selalu enakkk aja menjalani kehidupan, lia selalu diberi kemudahan sama Allah, jadi mungkin sekarang Allah menguji hati lia. kehidupan ini gak selalu lurus dalam memberi cerita" itu kata tante
" anngep aja, barang itu sudah waktunya kembali, jadi harus ikhlas" kata ade ikram
" yang penting sudah berusaha, kita tawakkal saja dan semoga menjadi pelajaran buat lia kedepannya" kata mama & bapak
"lihat jamil azzaini, dia pernah bangkrut di dalam usahanya, lihat ustad yusuf mansyur, dia juga pernah memiliki masalah besar tapi itu yang menjadikan mereka orang besar saat ini. percaya LIA.." kata alfi & dini.
"lihat jamil azzaini, dia pernah bangkrut di dalam usahanya, lihat ustad yusuf mansyur, dia juga pernah memiliki masalah besar tapi itu yang menjadikan mereka orang besar saat ini. percaya LIA.." kata alfi & dini.
saat itu, aku merasa bahwa sabar itu tak
semudah kita mengucapkannya, ikhlas itu tak secepat kita menuliskan
sebuah kata, air mata ini ruah.
aku dirundung duka.....
namun, bukankah selalu ada hikmah di
setiap masalah?
mari mencatatnya untuk perbaikan di hari
yang akan datang, mari renungi bahwa Allah sedang menguji hati kita. Dan inilah
hikmah untuk seorang lia. Jangan lagi mempercayai seseorang dalam 5 menit,
jangan lagi terlalu polos menyikapi seseorang terlebih orang baru dan masih
asing, jangan lagi beranggapan bahwa dunia mu di penuhi orang yang berhati
mulia.
Setelah lama berkutat dengan rasa amarah,
kesal, dan sesal, maka hari ini ! akupun membuka kembali membuka mata, mencoba bangkit dari
keterpurukan yang ada, bersemangat kembali menyelesaikan tugas yang ada. Bukankah
masalah adalah peluang??? Bukankah Allah selalu bersama dengan orang yang
sabar? Allah tidak akan pernah buta melihat hambanya, Allah selalu adil pada
hambaNya, dan bukankah aku sudah berusaha untuk menyelesaikan masalah ini. Lalu
untuk apa aku kembali menangis? Sekarang aku serahkan semua pada yang Maha
agung. Aku ikhlas Allah....dan sekarang
Mari tersenyum untuk memulai hari yang
baru =)
Comments
Post a Comment