Posts

Showing posts from August, 2014

Selamat Buat Adikku

Ketika matahari menyadarkan kita pada permulaan hari yang begitu cerah, bukankah sepatutnya kita tak pernah henti mengucap syukur atas nikmatNya. Ketika senja menjadi cahaya penutup pada garis akhir sebuah hari, bukankah kita harus tersenyum karena kaki kita telah berpijak pada sebuah hitungan jam dan hari. Sejauh kaki kita melangkah, sepanjang usia kita berkurang, semakin dekat kita pada sebuah arti perpisahan. Dulu, masa kecil itu penuh dengan tawa lepas. Tak peduli kita berlari ke arah mana, kita masih bisa tertawa lepas menghirup udara tanpa beban pikiran yang ada. Pun ketika kita beranjak menjadi sesosok remaja cantik, kita masih bisa tersenyum manis menjalani sebuah hari bersama sahabat kita. kita sibuk mengurus ini itu bersama kawan kita, tak lepas dari sebuah candaan dan tawaan, waktu kita lebih banyak di habiskan dengan sebuah kesibukan. Hingga ketika kita menjadi sesosok wanita dewasa, rasa-rasanya beban itu semakin berat, tapi bukankah ini yang mengajarkan pada kita t...

Perpisahan Dan Awal Langkah Kita

Image
Ketika seorang wanita telah menautkan satu nama lelaki dalam hatinya, maka tak akan gentar ia mempertahankan, mungkin hatinya lelah menanti, namun senyumnya selalu terlihat ikhlas, mulutnya tak henti memanjatkan sebaris doa, dan air matanya adalah pahala atas rindu yang ia nantikan garis halalnya. Ia selalu percaya, lelaki itu sedang berjalan menjemputnya dengan cara yang sangat terhormat. Karenanya, tak perlu ada yang disesali dari perpisahan ini. Selamat malam….apa kabar kau disana? Tidak kah kau lihat purnama yang sedang tersenyum itu? Cahaya nya menerangi langit malam, mendamaikan hatiku yang sedang kalut dalam kesendirian. Andai saja kau ada disampingku saat   ini, aku ingin kita berdua menikmati malam dengan menatap cahaya gemintang juga purnama yang sangat cantik. Aku ingin bercerita banyak hal kepadamu, bermanja ria sambil tertawa bersama. Ah! Lagi-lagi angin malam berhembus dengan sangat lembut. Menyadarkanku dalam sebuah lamunan bisu. mungkin aku sedang rindu, ...

Senyum Perpisahan

Aku menatap langit dari jendela kamar, sudah dua jam hujan itu tak kunjung henti, belum lagi disertai angin yang sangat tidak bersahabat. Ah! Semua terlihat berantakan. Ku lihat kalender mungilku, sekarang 19 july, tepat sekali. Dua tahun yang lalu, hujan menjadi saksi atas perpisahan ku dengannya. Aku tersenyum,   ingatanku cukup kuat untuk tidak melupakannya, memoryku menguak semuanya. ### “selamat ulang tahun sayang…” aku menyodorkan kotak kecil berwarna biru Dia hanya tersenyum manis menatapku, kotak itu ia masukkan dalam tasnya. “loh, kok ga dibuka?” aku mengernyitkan dahi “aku tau, pasti isinya bagus banget, kamu kan selalu bisa bikin yang istimewa. Makasih ya rina” ia masih menatapku tenang. Aku mendengus kesal, sudah hampir sebulan ia bertingkah seperti ini, diam tanpa sebab, tak banyak berbicara jika itu tidak penting,bahkan memanggilku sayang saja sudah tidak pernah. “kamu kenapa sich alif? Kamu sekarang berubah, aku bikin kado itu dengan tangan aku se...

Tentang Sebuah Hari

Kepada pagi aku bercerita Tentang tetesan embun yang membasahi rerumputan Hangatnya mentari kala terbit Jua nyanyian burung diantara pepohonan Kepada siang aku terlupa Tentang tatapan garang matahari Yang langsung membakar hati Menembus pagar-pagar diri Kepada sore aku terenyah Tentang panorama senja di ufuk sana Jingga menirwana Berhiaskan siluet yang tak terlupa Kepada malam akumembenci Tentang keheningan yang menghujam Tentang angin yang menggigil Jua alam tak mau bersahabat Akhirnya sampailah fajar Yang memberikan secercah harapan Pada hati yangterpendam Yang harus hilang akibat di telan buaian