izikan aku melukis sebait rindu

Selamat malam wahai jiwa yang lembut hatinya,, Lagi lagi aku menyapamu di sepertiga malam ini, kau tau mengapa aku memilih malam untuk menyapamu? karena bagiku malam adalah waktu yang indah, bersama keheningan sepertiga malam membuatku lebih khusyuk dalam berdoa, dan entah kenapa rindu ini selalu menyebut nama mu dalam baris doa doa ku. Ah, tapi sekejap aku tersadar. Merindukan mu adalah salah satu jalan terindah yang nantinya mempertemukan jalan cinta kita. Aku tak takut lagi untuk tak bertemu dengan mu, karena di sepertiga malam ini aku lebih membuka mata untuk menyadari bahwa allah menyiapkan cara tersendiri untuk mengobati rinduku yang begitu dalam padamu. Aku memang belum pernah menatap mu, aku juga tak pernah mendengar suara mu. Namun aku mendengar kata hatiku bahwa ada jiwa lembut disana yang nantinya akan menjadi imam ku, ya! Dia adalah kau, wahai jiwa yang lembut hatinya. kau lah yang nanti akan menghapus air mata ku di kala sedih menemani, kau lah yan...