Dia, Pria di Sebrang Pulau

Apa yang kau katakan, jika ada seorang pria yang dengan ketulusan hati datang mengetuk hatimu? Apa yang kau lakukan, jika pria itu berani mengambil langkah kedepan untuk meyakinkan orang tuamu? Apa lagi yang akan kau jadikan alasan, jika sudah bertahun tahun ternyata pria Itu rela menunggu karena dia tau prinsipmu tidak akan pacaran? Selama ini, kau tak pernah mau menoleh padanya, maka kau memutuskan untuk pergi jauh. Berharap pria ini akan menemukan wanita yang jauh lebih baik darimu. Kau tak mau tau sedikitpun apa yang menjadi beban perasaannya, maka kau tak pernah hiraukan setiap ucapannya di social media. Kau selalu berpura pura tidak tau kalau pria itu selalu membaca dan menyukai tulisanmu. Kau hanya egois karena kau tak mencintainya. Yang kau tau, kau harus bahagia tanpa memikirkan kebahagiaan orang lain. Padahal kau tau bagaimana rasanya cinta yang bertepuk sebelah tangan. Bukankah cinta itu fitrah? Bukankah tak menjadi masalah jika dia mencintaimu? Jika memang...